DUASATU.NET- Naikmya harga kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe di keluhan oleh pengusaha tempe di Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.
Mustopia (34) satu dari sejumlah pengusaha tempe yang ada di Tangerang sejak 2006 lalu, persisnya di kampung Ranca Sadang desa Sodong RT.002 Kecamatan Tigaraksa, Minggu (3/1/2021) mengatakan, bahwa harga kedelai merupakan bahan baku pembuatan tempe, harganya kini semakin mahal.
Pasalnya harga perkilo kedelai sebelumnya, kata Mustopia ialah Rp.7000, sekarang naik menjadi Rp.9500. Konsumen tentu tidak tau dengan kenaikan harga kedelai ini, namun dirinya tidak akan menaikan harga, hanya ukurannya sedikit diperkecil.
Harga jual tempe tidak lagi sepadan dengan naiknya bahan baku kedelai hampir 40 persen, memaksa pengusaha tempe menyiasati merubah ukurannya sedikit lebih kecil namun harga tetap, meski kerap di komplain pembeli "ungkap Mustopia.
" Lanjut Mustopia, kalau pengusaha tahu justru sudah menaikan harga jualnya, namun kami pengusaha tempe berupaya tidak menaikannya makanya ukuran yang dirubah.
" Di tambahkan Mustopia, dirinya selaku pengrajin tempe dan tahu di Kabupaten Tangerang berharap kepada pemerintah harga kedelai bisa normal seperti biasa "imbuhnya.
Tukang gorengan yang biasa mangkal di sekitar pasar Ciung Margasari Tigaraksa, Aap (18), mengaku ikut terimbas dengan naiknya harga kedelai. Sejak beberapa hari terakhir dirinya tidak menjual tahu dan tempe.
" Menurut informasi "lanjut Aap, pengrajin tempe dan tahu sudah beberapa hari ini berunjuk rasa karena harga-harga lagi pada mahal, jadi kita juga tidak ada jualan tempe dan tahu "katanya. (Edi)