Suasana Audiensi di Ruang Banggar DPRD Tebo Saat Pemaparan/foto dokumentasi duasatu.net
DUASATU.NET- Alasan Pandemi Covid-19, Aliansi Masyarakat Peduli Pembangunan Tebo (AMPPT) sebelumnya gagal berunjuk rasa, tolak Pemkab Tebo gunakan pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp.150 Miliar. Namun begitu, aliansi ini pun akhirnya di arahkan untuk berdialog melalui audiensi di gedung DPR, Senin (19/7/2021).
Audiensi dipimpin Ketua DPRD Tebo, Mazlan di dampingi Wakil Ketua I Aivandri dan Wakil Ketua II Syamsu Rizal dan anggota dewan di ruang Banggar bersama sejumlah AMPPT melibatkan Sekda Tebo, Kepala Bappeda, Bakeuda, dinas PUPR, Camat dan Kades terkait.
" Dana pinjaman dari pemerintah pusat ini peruntukannya khusus di gunakan untuk pembangunan infrastruktur dalam PEN selama masa pandemi Covid-19.
Rido Koordinator audiensi AMPPT kepada awak media menyatakan, pihaknya bersama teman-teman merasa puas atas paparan yang di sampaikan oleh eksekutif maupun legislatif dan menyetujui tapi dengan catatan, pengawasan terhadap pelaksanaan PEN harus di perketat, "ungkapnya.
" Di sisi lain Wakil Ketua DPRD Tebo Syamsu Rizal kerap disapa Iday menjelaskan, regulasi dana PEN diatur dalam Peraturan Pemerintah No 43-23 dan Peraturan Menteri Keuangan, sifatnya dari eksekutif hanya pemberitahuan kepada DPR.
DPR menyarankan jika dana PEN turun, mari sama-sama kawal jangan sampai terjadi penyimpangan khususnya untuk Kecamatan Muara Tabir dan Serai Serumpun, "ujar Iday. (ARD)
