DUASATU.NET- Masyarakat Kecamatan Batin 24 Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi mengeluhkan harga Lequid Petroleum Gas (LPG) bersubsidi 3 Kg atau gas melon untuk keperluan ibu-ibu rumah tangga (IRT) dalam memasak sehari-hari, yang kian meroket.
Para konsumen khususnya kaum hawa, sangat menyayangkan harga kebutuhan LPG yang terus melambung tinggi, saking sulitnya untuk di cari hingga ke warung-warung yang biasa menjual, gas melon ini pun menjadi langka,"ungkap Ina warga desa Hajran Kecamatan Batin 24, Rabu (3/11/2021).
“Menurut Ina, mendekati tahun 2022 ini agak sulit untuk mendapatkan LPG, walaupun dapat harganya pasti selangit pertabung bisa mencapai Rp. 35-45 ribu dan jujur saja kami masyarakat miskin mengeluhkan dengan harga gas yang begitu tinggi dan sulit di dapat.
"Mana katanya yang katanya untuk masyarakat miskin, kalau harga gas segitu sama saja mencekik leher kami,"imbuh Ina.
Ina pun menggerutu, apakah memang standar harganya yang di tetapkan, apakah memang kelangkaan gas tersebut tidak ada dari pusat, atau di manfaatkan oleh orang tertentu untuk kepentingan pribadi,"cetusnya.
"Kami sebagai warga Kecamatan Batin 24 berharap sekali agar pihak terkait untuk menindak tegas dengan langkanya LPG ini,"pungkas Ina. (ILHAM)
