Kades se-Kabupaten Tebo ikut sosialisasi magang ke Jepang bersama Disnaker Provinsi Jambi dan Disperindagnaker Tebo/foto: Ardi duasatu.net
Mewakili Kadis Prindagnaker Tebo, sosialisasi tersebut di buka oleh Sekretaris dinas (Sekdis) Suhut, di hadiri oleh Kasi Pemagangan Disnaker Provinsi Jambi, Al Fajri.
Al Fajri menjelaskan, pihaknya berharap kepada Kades yang hadir mengikuti sosialisasi program magang ke Jepang tersebut dapat menyebarluaskan informasi kepada masyarakatnya.
" Menurut Al Fajri, kuota magang ke Jepang se Provinsi Jambi ini tanpa batas, bagaimana caranya bisa diterima namun tergantung kepada peserta itu sendiri, mampu tidaknya mereka mengikuti proses tahapan yang sudah di tetapkan.
Syarat untuk mengikuti program magang ke Jepang adalah tamatan pendidikan SMA, SMK sederajat hingga perguruan tinggi, tapi ada yang membatasi. Kalau SMA minimal berusia 18 tahun 6 bulan maksimal 28 tahun, tapi kalau SMK, bisa berusia 18 tahun, "ujar Al Fajri.
Kemudian lanjut Al Fajri, ada dua opsi untuk teknik kejuruan dan non kejuruan seperti tata boga dan tata rias, masuk kategori usia 18 tahun 6 bulan. Tapi kalau otomotif, listrik, elektro itu masuk usia 18 tahun.
Sejauh ini untuk peserta magang ke Jepang asal Tebo lanjut Al Fajri, baru melaksanakan di bulan Juli, terjaring 5 orang dan mereka akan persiapan untuk pra pemberangkatan tahap satu di Prov Jambi.
Untuk penempatan magang, perwakilan perusahaan dari Jepang akan datang ke Jambi untuk mewawancarai peserta magang dan menawarkan mau tidaknya magang di perusahaan mereka, "kata Al Fajri.
" Lanjutnya, kalau mereka berkenan akan menandatangani kontrak, sebelum ke Jepang artinya mereka sudah memiliki perusahaan yang dituju dan tidak mencari lagi. Lamanya peserta magang ke Jepang 3 tahun plus penambahan 2 tahun mereka ditawarkan kembali mau melanjutkan diperusahaan tersebut atau tidak, "ucap Al Fajri.
Sementara itu Kadis Prindagnaker Tebo melalui Jabatan fungsional (Japung) pengantar pekerja, Suherman berujar, mudah-mudahan dengan dilakukannya sosialisasi magang ke Jepang bisa mengangkat ketenagakerjaan di Tebo.
" Selama ini mungkin kurang sosialisasi masyarakat banyak tidak tau, dengan di undangnya para Kades masyarakat berminat untuk ikut magang ke Jepang ,"pungkasnya. (ARD)