TEBOJAMBI,DUASATU.NET- Salah seorang aktivis anti korupsi Kabupaten Tebo mengapresiasi dan memberi ucapan bravo terhadap kinerja kejaksaan negeri (Kejari) Tebo, berhasil ungkap kasus dugaan korupsi pada proyek pembangunan pasar Tanjung Bungur Kecamatan Tebo Tengah.
" Saya minta Kejari Tebo jangan cuma sebatas temuan pelaksanaan pekerjaan lapangan saja, usut juga mulai dari administrasi lelang proyek tersebut saat proses di unit layanan pengadaan (ULP) Kab Tebo," lanjutnya, Jum'at 13 Juni 2025.
Menurut informasi yang saya dapat, ujar Afriansyah, dari awal proyek ini memang di duga sudah di atur pemenangnya.
" Iya, informasi yang saya dapat diduga ada komunikasi antara Kabid yang telah di tetapkan TSK dengan Pokja dan Kepala ULP Kab Tebo untuk pengkondisian pemenang tender," tegasnya.
Sementara itu kepala bagian (Kabag) pengadaan barang dan jasa (PBJ) pada Setda Tebo, Richi Saputra di hubungi melalui sambungan telepon, Jum'at 13 Juni 2025 menjelaskan, bahwa lelang/tender proyek pembangunan pasar Tanjung Bungur pada saat itu ada 4 perusahaan yang ikut mengajukan penawaran.
Empat perusahaan tersebut CV Karya Putra Bungsu sebagai pemenang tender dengan penawaran Rp2.710.402.376,55 kemudian CV Putra Bintang, CV Capital Investama Sedaya dan CV Endrotama Engineering.
Meski demikian, Richi meyakini bahwa proses tender pembangunan pasar Tanjung Bungur melalui dana tugas pembantuan (TP) APBN tahun 2023 senilai Rp 2,7 milyar dari Kemendag RI sudah sesuai mekanisme dan aturan," ucapnya singkat. (ARD)