LEBAKBANTEN,DUASATU.NET- Longsor yang terjadi di Blok Sopal, Kampung Ciparay, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak pada akhir tahun 2024 lalu menyebabkan akses jalan utama tertutup material tanah. Hal ini dipicu tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah perbukitan dan mengakibatkan tebing longsor ke badan jalan, Minggu 21 Juni 2025.
Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) Kab Lebak bertindak cepat membersihkan longsoran dengan alat berat. Namun penanganan yang terbatas pada pembukaan jalan, tanpa upaya perbaikan permanen terhadap lereng atau infrastruktur jalan.
Total anggaran yang di alokasikan sebesar Rp360 juta, sebagian besar di gunakan untuk sewa dan mobilisasi alat berat: Seperti beko selama 4 hari kerja dengan biaya Rp3 juta/hari: Rp12 juta lalu, doser 4 hari kerja dengan biaya Rp3,5 juta/hari: Rp14 juta mobilisasi alat berat doser: Rp15 juta Beko Rp10 juta.
Biaya total penggunaan dan mobilisasi alat berat mencapai Rp51 juta. Tapi tidak dijelaskan secara terbuka penggunaan sisa anggaran yang mencapai lebih dari Rp300 juta.
Dalam penanganannya timbul pertanyaan besar di kalangan warga seperti diungkapkan satu tokoh masyarakat setempat, H Damanhuri, menyayangkan besar anggaran hanya untuk pembersihan jalan sementara.
“ Kami tidak tahu rincian anggarannya, tapi kalau hanya membersihkan tanah selama beberapa hari, angkanya terlalu besar. Apalagi tidak ada penguatan tebing atau perbaikan jalan, jadi sangat mungkin longsor terjadi lagi,”kata Damanhuri.
Warga menilai kegiatan ini kurang transparan dan tidak berdampak jangka panjang.
“ Kalau pemerintah serius, harusnya di bangun bronjong atau drainase biar aman. " Ini cuma dibersihkan, lalu selesai. Uangnya ke mana?” ucap Roni, warga Ciparay.
Ruas jalan Ciparay-Warungbanten adalah jalur vital yang menghubungkan antar desa, menjadi akses menuju kawasan wisata. Masyarakat berharap Pemkab Lebak transparan dan bertanggung jawab dalam penggunaan anggaran, dan harus mengutamakan penanganan yang bersifat permanen, bukan sekadar darurat.
Ditempat terpisah aktifis Lebak Selatan Agus berujar, pekerjaan anggaran yang tidak jelas ini harus ada tindakan tegas, dinas PUPR Lebak segera di periksa terkait pekerjaan tersebut,"jelasnya.
Sementara itu hingga berita ini ditulis dinas PUPR Lebak melalui Kabid jalan dan jembatan Hamdan Soleh, saat di konfirmasi melalui sambungan telepon dan pesan singkat whatsapp tidak merespon malah memblokir no kontak. (A ABDUL ROHIM)