Kawanan gajah liar yang melintasi hutan mendekati perkebunan warga tersebut bukan baru sekarang ini saja, tapi sudah sering kali terjadi sejak dari dulu "ungkap Kepala desa (Kades) Muaro Sekalo Suherman Sabtu (07/9/2019).
Disisi lain kawanan gajah-gajah liar ini di lindungi oleh Undang-undang. Tapi "lanjut Suherman, di anggap hama oleh warga pasalnya warga selalu resah kalau gajah sudah mendekati area perkebunan, permukiman. Kebun sawit dan karet milik warga tak jarang sering di rusak dan di makan oleh gajah "ujarnya.
"Kita menginginkan setidaknya antara gajah liar ini bisa hidup berdampingan dengan manusia sehingga tidak lagi menjadi hama bagi pemilik kebun atau masyarakat "kata Kades Muaro Sekalo Suherman.
Mungkin solusinya bisa saja kalau di samping bukit tiga puluh itu di jadikan koridor gajah, karena lembaga yang bisa atau untuk mensuport itu kan banyak termasuk kami warga desa Muaro Sekalo. Bahkan "sambung Kades, bisa menjadi eko wisata dan membangun pusat informasi di desa Muaro Sekalo. (nur)
