DUASATU.NET- Lequid Petroleum Gas (LPG) jenis melon bersubsidi 3 Kilogram gram di wilayah Kabupaten Batanghari hingga saat ini masih dijual mahal di tingkat pengecer meski pasokannya aman alias tidak langka.
Pantauan media ini, Selasa (1/6/2021), sejumlah pengecer di kios, warung atau toko di wilayah Batanghari dan sekitarnya masih ada menjual LPG 3 Kg dengan harga Rp.24-25 ribu per tabung.
Padahal harga eceran tertinggi atau HET di pangkalan LPG terutama di wilayah Batanghari dan sekitarnya hanya Rp 17 ribu pertabung.
Dengan mahalnya harga eceran gas 3 Kg disampaikan Ina, warga Batanghari mengeluh kan mahalnya harga LPG.
" Ya cukup prihatin juga, gas sudah banyak masih harga jual gas masih mahal yaitu Rp 25 ribu pertabung, namun begitu semoga ke depan ada regulasi atau peraturan yang lebih ketat lagi, "kata Ina .
Sebab kemarin sempat ada informasinya demikian, harapannya kepada pemerintah dapat segera merealisasikannya kebutuhan dasar bagi masyarakat, " pungkas Ina.
" Lanjut Ina, ini segera direalisasikan karena fakta di lapangan masyarakat masih sulit mendapatkannya. Khususnya mereka yang berasal dari kalangan menengah ke bawah, padahal itu hak mereka," katanya.
Jika di lihat dari surat edarannya, LPG 3 Kg bersubsidi hanya di jual kepada Rumah Tangga atau Usaha Mikro sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG tabung 3 Kg, " tutupnya. (ILHAM)