BATANGHARI,DUASATU.NET- Kondisi dan kualitas air sungai Batanghari kian memprihatinkan sejak menjamurnya aktivitas penambangan ilegal, sumber air bersih di daerah hulu sungai yang marak dan tidak terkontrol.
Rusli seorang pencari ikan sungai, warga Kabupaten Batanghari mengatakan, sekarang populasi ikan-ikan sungai terus berkurang akibat aktivitas penambang ilegal, sumber air tidak jernih lagi seperti dulu dan pendapatan dalam seminggu hanya mencapai 5 kg, "katanya, Sabtu (5/2/2022).
" Serupa juga dikeluhkan oleh Edi (30) peternak ikan setempat, orang tuanya saat ini memiliki 10 kerambah ikan sungai, akibat faktor keruhnya air menyebabkan tingginya angka kematian ikan yang sedang di budidayakan, setiap hari jumlah ikan yang mati bisa mencapai ratusan ekor dalam sehari setiap kerambah,"keluhnya.
Edi mengaku dalam pengisian bibit ikan setiap keramba bisa mencapai 10 ribu ekor, sekali panen bisa mencapai 3-4 ratus Kg /pikul. Belum lagi kerugian dari harga pakan, akibat air sungai yang tercemar bisa berkisaran Rp. 330 ribu,dalam sekali panen setiap 4-5 bulan cuma balik modal, "ungkap Edi.
" Dengan begitu, Edi mengimbau kepada penambang betapa pentingnya menjaga kelestarian dan kebersihan sungai untuk keberlangsungan hidup. (ILHAM)