Aspan melanjutkan, ini di picu oleh kenaikan inflasi di Batanghari dan Muaro Jambi, Alhamdulillah di Tebo dan Bungo karena kita mengacu dengan Bungo, Kabupaten Tebo 6,52 persen, sementara Jambi sendiri 7, 72 persen, "ungkapnya.
Berkaitan dengan ketersediaan pangan di Tebo Aspan meyakini, apa yang telah dilakukan gerakan tanaman cepat panen cukup berhasil sehingga harga cabai dan bawang menurun namun masih ada kenaikan pada beras.
" Kemudian minyak goreng (Migor) tadi dalam evaluasi sudah disampaikan oleh Menteri perdagangan, akan segera di lakukan distribusi, yang jelas Migor tidak boleh lebih dari Rp14 ribu/Kg, "kata Aspan.
Sementara lanjut Aspan, dari sekian macam kebutuhan bahan pokok, yang menyumbang kenaikan inflasi itu adalah beras, sebab ketika harga beras naik 10 rupiah karena merupakan kebutuhan orang banyak, tapi ketika harga cabai yang naik meski ribuan itu tidak begitu berpengaruh terhadap inflasi.
Terhadap terhadap kekurangan beras ini Aspan menyebut akan segera melakukan operasi pasar (OP) karena stok kita ada melalui dinas pertanian makanya stok di Bulog dari tahun kemarin masih ada.
" Pertama langkah terhadap inflasi akan melakukan OP, kedua melakukan kerja sama dengan produksi beras terbesar di Solok Sumatera barat (Sumbar) atau ke Provinsi Lampung, "ucap Aspan.
" Untuk saat ini diyakini Aspan, stok beras kita di Bulog aman karena belum diambil. (ARD)