Kepala dinas (Kadis) Kesehatan Tebo melalui Sekretaris dinas (Sekdis) Syafrial membenarkan bahwa pertanggal 5 Desember 2022 posisi realisasi baru mencapai 64 persen.
Syafrial menegaskan, tapi sebenarnya yang sudah di input adalah surat pertanggungjawaban (SPJ) nya, sudah terserap, tapi belum di input, "katanya, Senin (12/12/2022).
" Lanjutnya terutama dana jaminan kesehatan Nasional (JKN) bersemuber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik yang melibatkan Puskesmas. Kemudian kegiatan fisik pencairannya belum di ajukan sehingga belum terealisasi, "ungkap Syafrial.
Secara proses, ucap Syafrial sudah, namun belum dimasukan kedalam laporan penyerapan, mudah-mudahan di waktu yang tersisa ini tinggal di input, begitu pun dengan Puskesmas saat ini sedang menunggu input dari mereka.
" Untuk saat ini laporan dari bendahara, realisasi serapan memang masih 64 persen dari Rp130 milyar anggaran pada Dinkes Tebo, yang masuk SPJ nya adalah Rp84 milyar, pasalnya Dinkes lebih banyak kegiatan non-fisiknya, "Syafrial menambahkan.
" Selain itu tunjangan perbaikan pegawai (TPP) tiga bulan belum diinput, jadi rendahnya serapan anggaran sebagian belum terinput, namun begitu kita targetkan realisasinya bisa di atas 90 persen, "pungkas Syafrial. (ARD)