Lokasi aktivitas peti di area HGU koperasi Tanjung Bungo/foto: Ist
TEBOJAMBI,DUASATU.NET- Aktivitas pertambangan tanpa izin (Peti) di area hak guna usaha (HGU) koperasi Tanjung Bungo, mitra perusahaan perkebunan kelapa sawit pt persada harapan kahuripan (PT PHK) yang lebih dikenal dengan PT Makin kian marajalela.
Peti tersebut sudah terjadi sejak tahun 2023 lalu membuat petani pemilik lahan yang bermitra dengan PT PHK Desa Sungai Bengkal Barat, Kec Tebo Ilir, Kab Tebo, Prov Jambi merasa resah.
Yamin, pengurus Koperasi Tanjung Bungo kepada wartawan menjelaskan, selain merusak kebun masyarakat, aktivitas Peti mengurangi penghasilan petani mitra PT Makin yang tergabung di Koperasi Tanjung Bungo,"ujarnya, Minggu 29 Juni 2025.
Selain itu bilang Yamin, aktivitas Peti terus berlangsung sejak tahun 2023 hingga sekarang. Walau sebelumnya pernah dilakukan mediasi yang di fasilitasi unsur Forkopimcam Tebo Ilir dan Pemerintah Desa Sungai Bengkal Barat.
" Bahkan mesin-mesin dompeng milik pelaku Peti sudah pernah diamankan pihak kepolisian, tapi tidak bikin mereka jera, nyatanya aktivitas Peti saat ini masih berlangsung,"ungkap Yamin.
" Akibat kegiatan Peti itu lanjut Yamin, pihak koperasi Tanjung Bungo di rugikan hingga ratusan juta dan areanya semakin hari meluas, jika tidak segera ditindak, hampir dipastikan akan merambah ke kebun yang lain.
Diakui Yamin, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tebo pada pertengahan bulan lalu Mei lalu.
" Sudah kita laporkan ke Polres Tebo pada pertengahan bulan kemaren, mudah- mudahan segera di tindak lanjuti,"pintanya. (ARD)
