Salah satu titik jalan yang rusak di Kab Lebak/foto: dok A Abdulrohim
LEBAKBANTEN,DUASATU.NET- Meski tengah dalam proses, pekerjaan dan pemeliharaan jalan Rangkasbitung-Malingping tuai sorotan publik, sebab tak ada penjelasan teknis dari dnas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) Kabupaten Lebak Provinsi Banten yang bertanggung jawab atas proyek tersebut. Ketertutupan informasi ini dinilai mencederai prinsip transparansi penggunaan anggaran publik.
Kritik keras datang dari aktivis lembaga pengawal kebijakan pemerintah dan keadilan ( LPKPK) Kab Lebak Agus, bahwa sikap diam DPUPR sebagai bentuk pengabaian terhadap keterbukaan informasi publik.
“ Sudah dikonfirmasi berkali-kali, tapi PUPR tetap diam. Kabid pemeliharaan jalan pun tidak merespons, ada apa sebenarnya, ini menyangkut hak publik bukan urusan pribadi,” tegas Agus Senin 29 September 2025.
Selain itu Agus juga mempertanyakan kejelasan realisasi anggaran pemeliharaan jalan tahun 2025 termasuk nilai anggaran dan waktu pelaksanaan proyek.
“ Kalau memang ada, tunjukan berapa anggarannya, kapan mulai dikerjakan, jangan hanya bilang proses, tapi kondisi jalan di lapangan tetap rusak,”ujar Agus.
Ia mendesak Bupati Lebak Hasbi Jaya Baya dan DPRD turun tangan mendorong DPUPR membeberkan data penggunaan anggaran secara terbuka. Menurutnya, pengelolaan dana publik tak boleh di biarkan tanpa pengawasan.
“Jangan sampai ada permainan anggaran. Jalan ini urat nadi masyarakat, kalau rusak dan dibiarkan, maka jelas ada kelalaian,”imbuhnya.
Menanggapi persoalan ini kepala bidang (Kabid) pengelolaan jalan dan jembatan (PJJ) DPUPR Lebak, Hamdan, dihubungi via telpon dan pesan whatsapp, sepertinya belum berkenan untuk di konfirmasi. (AHMAD ABDULROHIM)
