Imbas dari keterlambatan distribusi tersebut penjual BBM eceran di kios habis di serbu konsumen meski Rp15-20 ribu/liter untuk jenis pertalite, karena terjadi kelangkaan dan viral di sosial media.
Menanggapi langkanya BBM tersebut kepala dinas (Kadis) perindustrian perdagangan koperasi dan usaha kecil menengah (Disperindagkop & UKM) Kab Tebo melalui pelaksana tugas (Plt) Kabid Perdagangan Ade Irawan mengatakan, terkait viralnya kabar tentang BBM baru terjadi hari ini Senin 22 Desember 2025, yang disebabkan pendistribusian ke SPBU agak mengalami keterlambatan.
" Saya sudah hubungi pihak Pertamina, tapi belum ada respon, kita juga sudah hubung manajer setiap SPBU yang ada di Kab Tebo, katanya hari ini belum masuk, karena ada keterlambatan," ungkap Ade, Senin 22 Desember 2025.
Pihak Pertamina belum bisa di hubungi, selain itu manajer SPBU belum tau juga alasannya apa bisa sampai terjadi keterlambatan distribusi BBM,"katanya lagi.
Terkait dengan pambahan kuota BBM ke SPBU menjelang natal dan tahun baru (Nataru) 2025-2026, sepertinya belum ada. Sebelumnya sudah saya hubungi manajemen Pertamina masih 8 ton setiap harinya, untuk tiga SPBU di Tebo Tengah,"ujar Ade.
Delapan ton tersebut masing-masing untuk jenis BBM pertalite, pertamax dan solar di SPBU 24.375.82 Paal 10 kemudian 24.372.71 Paal 2 kecuali untuk jenis solar di SPBU 24.372.23 Kel Tebing Tinggi, tidak di lakukan pengiriman lantaran sedang dalam pembinaan," pungkas Ade. (ARDI)
