Bertahun-Tahun Warga Patokan Tinggal di Kawasan HP Tanpa Identitas, Pj Bupati Tebo Tak Ingin Halalkan Segala Cara - Media Online : www.duasatu.net

Rabu, 16 November 2022

Bertahun-Tahun Warga Patokan Tinggal di Kawasan HP Tanpa Identitas, Pj Bupati Tebo Tak Ingin Halalkan Segala Cara

Pj Bupati Tebo Aspan, kunjungi warga dan para guru di Dusun Patokan/foto: Ardi duasatu.net

TEBOJAMBI,DUASATU.NET- Setidaknya ada 2500 KK warga dusun Patokan yang tinggal di hutan kawasan produksi Desa Tanjung Pucuk Jambi Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo Provinsi Jambi tidak memiliki identitas kependudukan sebagai warga Tebo, Selasa (15/11/2022).

Dusun Patokan tersebut kondisinya saat ini sudah dilengkapi fasilitas umum dan sarana ibadah seperti pendidikan sekolah TK, SD dan SMP.

Mewakili warga dusun Patokan, Fendi Manurung mengatakan, atas kedatangan Pj Bupati Tebo dan Wakil ketua DPRD Tebo Syamsu Rizal (Iday) menyampaikan apa yang selama ini menjadi keluhan seperti pendidikan yang dilakukan secara swadaya.

Harapannya kepada Pemda, ungkap Fendi, dapat membantu para guru melalui honor daerah untuk meringankan biaya sekolah siswa.

" Begitu pula dengan bantuan kesehatan, menurut Fendi Manurung selama ini untuk melakukan perobatan jaraknya cukup jauh yaitu sekitar 30 KM dari hutan kawasan ke desa yang sah, "katanya.

Fendi melanjutkan, selama ini warga Patokan kewalahan untuk mengurus kejelasan identitas kependudukan, dan harapannya kepada Pemda dapat memfasilitasi kepengurusan KTP dan KK demi kelancaran anak-anak bersekolah dapat terealisasi, "pintanya.

Sementara itu Pj Bupati Tebo H.Aspan menjelaskan, terkait identitas kependudukan warga Patokan semua ada mekanismenya kita akan mempelajarinya dan harus diikuti sesuai dengan ketentuan, yang jelas kita tidak akan menghalalkan segala cara.

Mengenai alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan untuk dusun Patokan yang berada di hutan kawasan, Aspan bilang karena mereka berada di wilayah Kabupaten Tebo tentunya ini menjadi perhatian kita.

" Meskipun secara legal mereka belum menjadi penduduk Kabupaten Tebo, tapi secara tidak legal berada di wilayah kita dan tidak mungkin dibiarkan begitu saja, Suku anak dalam (SAD) saja kita urus masalah pendidikan dan Kesehatannya apalagi warga yang seperti ini, "ungkap Aspan.

" Ini masalah hukum dan mekanismenya saja, tentu ada jalan keluarnya, tidak ada persoalan yang tidak akan selesai, pastinya masalah pendidikan dan kesehatan jadi perhatian kita kedepan, "pungkas Aspan. (ARD)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda