Sumardi menjelaskan, kami atas nama PUK FSPTI memang mereka dulu Kembang Alai adalah anggota kami semua dan dia korlap juga, tapi ada juga yang dibekukan, dulu dari tahun 2020 sama-sama satu tim.
"Namun diperpanjang kartu kemarin lanjut Sumardi ada batasan waktu otomatis tidak bisa bekerja di serikat buruh karena jatuh tempo hingga 31 Desember 2022.
Grup D yang mengatasnamakan PUK Kembang Alai masih saya datangi kata Sumardi, saat ditempat kerja pas bongkar muatan dikasih waktu lagi hingga tanggal 21 Januari 2023 untuk menyiapkan Poto copy KTP dan menyerahkan kartu anggota yang lama, pas Poto 3x4.
Sedangkan kalau uang Rp300 ribu itu sudah disepakati saat mediasi tanggal 12 di PT SMS dibayarkan tiga kali. Tapi sampai tanggal 21 Januari 2023 tidak memberikan data untuk perpanjangan kartu anggota FSPTI, "kata Sumardi.
Kemudian ungkap Sumardi, tanggal 21-23 Januari kemarin dilakukan penertiban kartu anggota PUK FSPTI yang baru dan bagi yang tidak punya kami tolak untuk membongkar sesuai arah awal semua bukti videonya ada.
Selanjutnya mereka anggota PUK Kembang Alai lari kejalan dan memutus jalan hingga sekarang yang akan di mediasi oleh Kapolres Tebo, "sebut Sumardi.
Kalau diberita katanya diusir, kata Sumardi kami tidak mengusir hanya saja mereka sudah tidak punya kewenangan saja, karena tidak mau memperpanjang kartu keanggotaan justru malah mendirikan serikat baru yang disebut FSPTI Kembang Alai,"begitu ucap Sumardi.
"Namun Sumardi menambahkan jika mereka melakukan perpanjangan kartu keanggotaan sebenarnya tidak masalah, kan hari kerjanya sudah di bagi. (ARD)
