Deflasi, Kab Tebo Urutan Pertama Se-Prov Jambi Ketiga Nasional Penanganan Inflasi - Media Online : www.duasatu.net

Selasa, 06 Juni 2023

Deflasi, Kab Tebo Urutan Pertama Se-Prov Jambi Ketiga Nasional Penanganan Inflasi

Rakor pengendalian Inflasi diruang Anggrek kantor Bupati Tebo/foto: redaksi duasatu.net

TEBOJAMBI,DUASATU.NET- 
Pemerintah terus berupaya menekan penurunan angka inflasi di Kabupaten Tebo, dengan melakukan rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi dengan sejumlah pihak terkait melalui virtual diruang Anggrek kantor Bupati Tebo, Selasa (6/6/2023).

Pj Bupati Tebo H Aspan usai mengikuti Rakor pengendalian inflasi menegaskan, bahwa dari hasil paparan rapat minggu ke empat bulan Mei 2023, Kabupaten Tebo cukup baik dan berada diurutan pertama se- Provinsi Jambi dengan deflasi atau di angka minus 4,63 persen dan secara Nasional berada di urutan ketiga.

Mendagri tetap berharap deflasi atau penurunan angka inflasi bisa dapat di pertahankan atau ditingkatkan untuk Kabupaten Tebo,"lanjut Aspan.

Beberapa hal yang terjadi terkait harga yang belum bisa diturunkan tapi tidak naik ungkap Aspan, adalah beras dan daging ayam potong.

" Namun sembako, cabe relatif stabil, hanya saja Mendagri menyampaikan bahwa di Indonesia ini bukan sekedar konsumsi tapi juga produksi yang arti harus menjaga kestabilan harga, terlalu rendah juga tidak baik",kata Aspan.

Sebagimana diketahui dipaparkan Aspan terutama permasalahan yang ada di Tebo ini cabe misalnya, kita sudah menghitung rata-rata biaya untuk produksi cabe 1Kg lebih kurang Rp20 ribu.

" Dengan produksi kita yang melimpah sambung Aspan, sekarang ini turunnya kadang-kadang Rp16/Kg artinya masyarakat mengalami kerugian dan ini yang perlu dicarikan solusinya, ketika panen mereka membludak harus mencari langkah lain untuk membantu petani minimal diatas Rp20 ribu/Kg.

Aspan menambahkan, salah satu yang menjadi kendala di Kabupaten Tebo ialah terkait dengan penurunan harga Cabe yang cukup signifikan ini dan kita sudah dapat solusinya, yaitu bekerjasama dengan daerah-daerah kekurangan pasokan. 

" Untuk transportasi kedaerah tujuan di tanggung oleh pemerintah melalui bantuan tidak terduga (BTT) transportasi", tutup Aspan. (ARD)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda