TEBOJAMBI,DUASATU.NET- Petani Desa Embacang Gedang Kec Muara Tabir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi bersama Penjabat Bupati Tebo H Aspan melakukan panen raya padi sawah yang di hadiri Ketua DPRD Tebo Mazlan, Ketua TP PKK Hj Armayanti, Dinas TPHKP, dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Setidaknya ada 87 hektar padi sawah yang digarap oleh 3 Kelompok Tani (KT) diantaranya KT Payo Tugai, Sahabat Bumi dan Setia Usaha,"ujar Kepala Desa (Kades) Embacang Gedang Al Abuzar saat penyampaian laporan singkatnya, Sabtu (23/9/2023).
Kabid tanaman pangan holtikultura ketahanan pangan (TPHKP) Kab Tebo mewakili Kadis, Nanang Suyanto dalam laporannya menyampaikan, program tanggap strategis disamping komoditas Pajale lainnya jagung dan kedelai yang jadi perioritas nasional, khususnya di desa Embacang Gedang, umumnya Kab Tebo beras kita belum bisa tergantikan, belum bisa makan komoditi lain selain beras.
Tahun 2023 ini lanjut Nanang melalui APBN, APBD Tk I dan APBD Tk II Tebo mendapat bantuan benih 2640 hektar, padi rawa 440 hektar, jagung 200 hektar dan kedelai 1220 hektar.
Selain itu Kab Tebo didaulat pada APBN Perubahan 2023, dapat 600 hektar lagi, kalau petani kita dengan Pamsimas yang ada bisa manfaatkannya jadi tanam 2 kali 2 ton nanti akan dialokasikan ke setiap usaha atau KT sekitarnya seluas 85 hektar,"kata Nanang.
Mohon bantu dukungannya dari tokoh masyarakat Embacang Gedang agar motto ketahanan pangan kuat di Kab Tebo dapat terwujud,"pinta Nanang.
Ketua DPRD Kab Tebo Mazlan berharap, sawah dusun Sungai Tiung kedepannya masyarakat menjadi dua kali panen dan sisanya bisa digarap untuk menjadi tanaman palawija," ujarnya.
" Tahun ini sudah masuk dalam tahun politik, kepada masyarakat kedepannya bisa menjaga keamanan dan ketertiban hingga menjelang Pemilu nanti", tutup Mazlan.
Pj Bupati Aspan mengapresiasi kepada masyarakat Desa Embacang Gedang, mampu menaman padi hingga panen, bisa menghasilkan 6 ton/perhektar dan beda dengan desa lainnya dimana hanya 2 ton/hektar.
" Ini anugerah harus disyukuri kepada Allah SWT, dan terkait mata air yang di sampaikan, Aspan meminta kepada Balitbangda untuk membuat kajian ingin di apakan mata air tersebut", ucap Aspan. (RED)