LPG 3 Kg Masih Terlalu Tinggi, Disperindag Tebo Berharap Pangkalan Bisa Kurangi Sedikit Harga Buat Pengecer - Media Online : www.duasatu.net

Rabu, 12 Februari 2025

LPG 3 Kg Masih Terlalu Tinggi, Disperindag Tebo Berharap Pangkalan Bisa Kurangi Sedikit Harga Buat Pengecer

Foto: redaksiduasatu 


TEBOJAMBI,DUASATU.NET- 
Pasca pengecer di perbolehkan kembali untuk menjual liquid petroleum gas (LPG) 3 Kg bersubsidi oleh pemerintah pusat, dinas perindustrian, perdagangan, koperasi (Disperindagkop dan UMKM) Kabupaten Tebo terus memantau perkembangan harga gas melon di lapangan. 

Kadis Perindagkop dan UMKM Kab Tebo melalui Kabid perdagangan Edi Sofyan menerangkan, polemik penjualan LPG subsidi 3 Kg tidak dibolehkan ditingkat pengecer di toko-toko maupun warung sudah di cabut oleh pemerintah pusat.

Sekarang, penjualan LPG 3 Kg di tingkat pengecer sudah di perbolehkan, tapi dengan syarat harus sesuai aturan harga eceran tertinggi (HET),"Edi melanjutkan.

" Memang saat ini regulasi kedepan masih di godok oleh Kementerian energi sumber daya mineral (ESDM) bagaimana cara pembelian LPG 3 Kg bagi pengecer dan pihak pangkalan harus bisa menjualnya sesuai aturan agar tidak memberatkan masyarakat. 

" Dari toko/warung pengecer menjualnya tidak terlalu tinggi,"sambung Edi, Rabu 12 Februari 2025.

Sementara untuk saat ini HET penjualan LPG 3 Kg bersubsidi di Kab Tebo Rp19 ribu dan seharusnya pinta Edi, pihak pangkalan menjualnya bisa kurang sedikit dari harga Rp19 ribu kepada pengecer toko/warung dan itu maksud tujuan dari pemerintah pusat.

Informasi di tingkat pengecer harga LPG subsidi 3 Kg saat ini ada yang Rp25 ribu ada juga Rp28 ribu, menurut Edi itu masih terlalu tinggi.

Edi Sofyan menyebut, dalam pemeritaan yang viral di daerah lain sempat terjadi kelangkaan, tapi di Kab Tebo tidak dan kita cepat mengantisipasi khawatir pangkalan maupun agen menahan LPG 3 Kg.

" Alhmdulillah kami langsung turun ke lapangan tujuannya supaya agen LPG 3 Kg yang ada di Kab Tebo mengambil delivery order (DO) sesuai aturan Pertamina, silahkan over ke pangkalan dan pengecer agar tidak terjadi kelangkaan," kata Edi Sofyan. (ARD)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda