TEBOJAMBI,DUASATU.NET- Soal ijazah NA yang ditahan, di bantah oleh kepala sekolah SMKN 9, Kabupaten Tebo, Joni Aprizal dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu 20 Agustus 2025.
Meski begitu, Joni menyebut memang ada iuran SPP yang di kenakan ke siswa sebesar Rp80 ribu.
Ungkap Joni, semua SMK di Kab Tebo menarik iuran SPP. SMKN 9 sendiri juga memungut uang SPP tersebut, alasannya, dengan jumlah siswa 59 orang, dana BOS tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sekolah terutama honor guru.
" Kami tak ada menahan ijazah karena alasan siswa belum melunasi SPP. Joni bilang, siswi yang bersangkutan tidak pernah datang ke sekolah,"ungkapnya.
Dikatakan Joni dirinya bahkan heran, informasi seperti ini bisa menyebar luas. Bukan NA saja yang belum mengambil ijazahnya. Dia sudah koordinasi dengan TU sekolah dan wakil kepala sekokah bidang kurikulum dan tidak ada informasi seperti itu.
" Bilang Joni, bukan karena belum melunasi SPP, ada sekitar enam siswa belum mengambil ijazah. Kami ingin orang tua dan siswa bersangkutan bisa datang kesekolah agar masalah ini bisa di clearkan.
Sementara dalam rapat komite terakhir dalam waktu dua minggu ijazah sudah siap. Waktu itu disampaikan setelah ijazah di print dan ditandatangani supaya siswa segera mengambilnya. (ARDI)
