LEBAKBANTEN,DUASATU.NET- Kasus penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lebak, Banten, meningkat sepanjang 2025. Berdasarkan data dinas kesehatan (Dinkes) Lebak, sejak Januari hingga Oktober 2025 tercatat sebanyak 857 kasus, dengan dua orang meninggal dunia.
Pelaksana tugas (Plt) kepala dinas kesehatan (Kadinkes) Kab Lebak, Endang Komarudin, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran DBD, seiring curah hujan yang mulai meningkat pada November hingga Desember 2025.
“Berdasarkan laporan badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (BMKG), curah hujan di wilayah Lebak cenderung meningkat. Ini dapat memicu berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti,”kata Endang, Selasa 4 November 2025.
Dari 857 kasus DBD, ungkap Endang wilayah dengan jumlah kasus terbanyak di Puskesmas Rangkasbitung 107 kasus disusul Malingping 74 kasus, dan Puskesmas Maja 50 kasus. Sementara itu, Puskesmas Cirinten tercatat nihil kasus.
Masyarakat diimbau untuk mengaktifkan kegiatan juru pemantau jentik (Jumantik) dan melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M Plus menutup, menguras, dan mengubur barang bekas, serta menabur abate di tempat penampungan air,"ujar Endang.
“Langkah PSN dan 3M ini terbukti efektif dan murah untuk memutus mata rantai penyebaran DBD,”lanjutnya.
Selanjutbya masyarakat diminta menjaga kebersihan lingkungan melalui gotong royong dan membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Endang mengingatkan agar warga segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami demam tinggi lebih dari tiga hari atau muncul bintik merah di kulit.
Selain itu kami berharap masyarakat aktif melakukan PSN dan menjaga kebersihan lingkungan agar jentik nyamuk Aedes aegypti dapat diberantas.
Sementara itu, seorang warga Kec Cibadak, Nurhayati, menyebut, anaknya Rudi, tengah menjalani perawatan di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung setelah terdiagnosis positif DBD.
“Kami merasa tenang setelah anak kami dirawat dan mendapat penanganan di rumah sakit,”imbuhnya. (A ABDULROHIM)
