DUASATU.NET- Ratusan warga berunjuk rasa di depan kantor DPRD Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi, menuntut maraknya Penambangan emas tanpa izin (Peti) yang terjadi di desa Lubuk Bedorong Kecamatan Limun. Bukan cuma itu warga juga minta Kepala desa (Kades) di desa tersebut di berhentikan atau di copot dari jabatannya.
Sebelumnya sebanyak 13 unit alat berat berhasil di keluar oleh aparat gabungan dari lokasi penambangan emas ilegal tersebut, namun hal itu sia-sia, pasalnya seminggu setelah itu pelaku Peti kembali beraktivitas desa tersebut dengan jumlah alat berat lebih banyak lagi.
Ketua DPRD Sarolangun Tantowi Jauhari, mengapresiasi masyarakat desa Lubuk Bedorong yang menggelar unjuk rasa terkait Peti. "Tantowi berjanji bakal menindaklanjuti unjuk rasa yang di lakukan warga, Selasa (2/2/2021).
" Saya berjanji akan menindak lanjuti laporan warga Lubuk desa Bedorong karena mereka saudara saya semua dan saya meminta agar saudara saya tetap bersabar dan ini pasti akan kami tindaklanjuti "ucap Tantowi.
Sementara Korlap aksi, Wage berujar, kepada pemerintah untuk turun tangan dalam hal ini, karena aktifitas Peti sangat merusak alam lingkungan desa setempat.
Kepada pemerintah agar secepatnya memperhatikan persoalan ini. Kalau di biarkan hutan desa akan habis oleh mereka yang tidak bertanggung jawab "tegas Wage.
" Sambung Wage, dari luas hutan sekitar puluhan hektar itu banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya di hutan tersebut.
Sekitar 93 hektar masyarakat di sana bergantung hidup di hutan itu. Jika hutan itu habis generasi kami akan dapat apa, "imbuh Wage. (ZAH)