DUASATU.NET- Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang bersama Komunitas Velozity Chapter Tangerang (D’Vecta) menggelar kegiatan bakti sosial penanaman 1000 pohon mangrove di Kawasan Urban Aqua Culture, Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Minggu, (29/8/2021)
Selain penanaman 1000 pohon mangrove, Dinas Perikanan bersama D'Vecta memberi vitamin dan alat tulis kepada masyarakat nelayan di pesisir pantai sekitar kawasan Urban Aqua Culture, Desa Ketapang.
Kepala Seksi Teknologi Hasil Perikanan bidang pengembangan dan kelembagaan perikanan, Dinas perikanan Kabupaten Tangerang Agustin Hari Mahardika mengatakan, dengan kegiatan yang bertema " Tanam Mangrove Merdeka" memperingati HUT RI ke 76 terdapat dua jenis spesies mangrove yang ditanam yaitu Rhizophora dan Avicennia marina.
" Ada 1.000 pohon mangrove yang di tanam, dan kami Dinas Perikanan berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mengedukasi komunitas lain untuk bersama-sama menghijaukan pesisir pantai di Kabupaten Tangerang, "jelasnya.
Sementara itu, Ketua pelaksana monty isdawanti menjelaskan, Komunitas Velozity Chapter Tangerang didukung penuh oleh Pemkab Tangerang untuk kedua kalinya melaksanakan kegiatan bakti sosial untuk masyarakat pesisir pantai. Tujuan utama kegiatan ini selain membangun ekosistem mangrove untuk merubah image masyarakat tentang komunitas mobil yang biasanya selalu diisi dengan kegiatan otomotif atau hura-hura yang bisa berdampak negatif, menjadi ke arah lebih positif dimana nantinya akan bermanfaat untuk menunjang ekosistem laut menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Selain itu Kepala Dinas Perikanan Jainudin mengundang seluruh pihak lapisan masyarakat atau komunitas, baik pelajar maupun mahasiswa untuk dapat menghijaukan mangrove di Kabupaten Tangerang.
" Di ketahui sejak tahun 1995 sampai 2015, pesisir pantai di Kabupaten Tangerang masih mengalami abrasi seluas 579 hektar. Oleh karenanya Pemkab Tangerang berharap agar pantai-pantai di Kabupaten Tangerang dapat segera pulih dengan dukungan semua pihak.
“ Kita semua tentu tidak ingin suatu saat pantai rusak dan tergerus oleh abrasi, disinilah yang menjadi kekuatan karena adanya rasa yang sama terhadap kepedulian kita dalam menjaga dan melestarikan lingkungan dan keindahannya,”katanya. (EDI)