DUASATU.NET- Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Tangerang-Banten melalui Dinas pendidikan (Disdik) sejak tahun ajaran 2020 lalu telah siap untuk pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Tangerang.
Proses persiapan penyelengaraan sekolah tatap muka telah di siapkan oleh Disdik, semua itu dari suporting anggaran Pemkab Tangerang kepada semua satuan tingkat pendidikan dalam bentuk penyimpanan Sarana dan prasana penanganan Covid-19.
" Kita telah mempersiapkan semua terkait Protokol kesehatan (Prokes), seperti pembelian masker, hand sanitizer, disinfektan, thermogun dan sabun cuci tangan, anggarannya semua dari Pemkab Tangerang melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), semuanya sudah kami persiapkan dari jauh-jauh hari," ungkap Kepala Disdik Kabupaten Tangerang Drs. Syaifullah, MM, Kamis (3/6/2021).
Namun, karena adanya penyebaran Cobid-19 yang semakin mengganas sehingga sekolah di Kabupaten Tangerang belum mengizinkan untuk tatap muka di tahun 2020, dan Disdik juga mengikuti ketentuan yang telah di tetapkan oleh Kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud).
" Kita di tahun ini kembali menerapkan pola pembelajaran jarak jauh melalui daring, tapi kami sudah mencoba pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) namun tidak dengan pembelajaran yang normal, saat ini kami coba tatap muka dengan pola melalui ujian sekolah," ujarnya.
Dari pihak sekolah yang sudah siap untuk menerapkan ujian tatap muka harus melakukan koordinasi terlebih dahulu melalui tim Satuan gugus tugas (Satgas) Kecamatan, karena tim Satgas Kecamatan lebih tau penyebaran Covid-19 di masing-masing wilayahnya.
" Di ketahui, Kabupaten Tangerang memiliki 30 ribuTenaga pendidik (Tendik), kurang lebih sudah ada 12 ribu Tendik telah menjalani vaksinasi Covid-19 tahap I dan II. Hal ini di lakukan untuk menekan peningkatan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tangerang.
“ Meskipun nanti saat sekolah tatap muka di langsungkan, sekolah akan tetap melaksanakan Prokes secara ketat. Akan tetapi dengan vaksinasi peserta didik dan Tendik pasti lebih memperkecil risiko nantinya,” ucap Syaifullah.
Dirinya menambahkan, nanti pada saat kegiatan belajar mengajar tatap muka nanti di laksanakan menurut Permendikbud SK. Ini dibatasi sebanyak 50% yang boleh mengikuti KBM. Disdik Kabupaten Tangerang dalam hal ini tidak keluar atau melanggar.
" Kami dari Disdik Kabupaten tangerang lebih disiplin lagi membatasi hanya 30% , bulan pertama 30% jika aman lancar tidak ada kendala kita naikan lagi menjadi 50%, nah jika dari 30% ternyata ada yang terkena kasus kita mengambil tindakan cut off, jadi sekarang pola PTM ini di sesuaikan dengan kondisi.
Syaifullah menyebut, dirinya merasa bangga dengan teman-teman Tendik, ini dikarenakan dapat menyesuaikan pola pembelajaran sesuai kondisi, karna pola dari kami (Disdik) itu menunjukkan bagaimana caranya anak didik dapat pendidikan sesuai dengan kalender pendidikan, sehingga siswa mendapat pola pembelajaran yang baik. (EDI)
