KSPSI Tebo: Konflik Gajah Dengan Manusia di Konsesi PT LAJ Masih Kerap Terjadi - Media Online : www.duasatu.net

Selasa, 04 Oktober 2022

KSPSI Tebo: Konflik Gajah Dengan Manusia di Konsesi PT LAJ Masih Kerap Terjadi

KSPSI saat audiensi bersama Pj Bupati Tebo dan perusahaan-perusahaan/foto: Ardi duasatu.net

TEBOJAMBI,DUASATU.NET- 
Sejumlah perusahaan bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI) berkumpul di aula rumah dinas Bupati Tebo beraudiensi dengan pemerintah dan DPC Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Senin (3/9/2022).

Perusahaan yang hadir tersebut adalah PT Lestari Asri Jaya, PT Surya Sumber Sawit Abadi, PT Tebo Plasma Inti Lestari, PT Rigunas Agri Utama, PT Perkebunan Nusantara VI, PT Selaras Mitra Sarimba, PT Satya Kisma Usaha, PT Tebo Indah.

Pj Bupati Tebo H. Aspan usai berdialog dalam audiensi tersebut menjelaskan, sesungguhnya KSPSI mempertanyakan beberapa hak para pekerja terhadap perusahaan.

" Yang mereka pertanyakan adalah PT LAJ. Namun kami tidak ingin berulang-ulang, sebab kejadiannya ini sama dengan semua perusahaan yang ada di Tebo, "kata Aspan.

Tuntutannya diantaranya ialah tenaga kerja yang porsinya 60-40, kenyataannya seperti apa, CSR terhadap sekitarnya, pelayanan tenaga kesehatan dan itu tadi kami sampaikan, mungkin selama ini ada komunikasi yang tersumbat.

Kami minta lanjut Aspan, kedepan supaya di perhatikan dan dari OPD terkait minimal sebulan sekali diadakan pertemuan dengan bagian humas mereka, hal ini agar masyarakat dan pihak perusahaan bisa saling berdampingan dan menguntungkan, "ungkap Aspan.

Terpisah Ketua DPC KSPSI Tebo, Eko Pramuna Putra, menegaskan, di antara berbagai persoalan yang kerap terjadi, tuntutan kita ialah antara konflik gajah dan perusahaan yang sudah berlangsung bertahun-tahun, "ucapnya.

Eko menyebut persoalan ini juga sudah di sampaikan ke Pj Bupati dan manajemen PT LAJ, katanya mereka akan melakukan upaya pencegahan, tapi faktanya sampai hari ini konflik gajah masih terus berlangsung.

" Selain itu dakui Eko banyak laporan yang masuk kepadanya, tak jarang pekerja yang sedang bekerja sampai kendaraannya di rusak oleh gajah.

Oleh karena itu kami minta kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Dinas Kehutanan untuk mengecek langsung ke lokasi PT LAJ, soal konservasi gajah di hutan lindung ini juga mengganggu keselamatan pekerja yang ada disana, "pungkas Eko.

" Bukan hanya kendaraan milik pekerja yang sering di rusak, bahkan sambung Eko pada tahun 2021 lalu pernah ada warga meninggal akibat konflik gajah dengan manusia.

" Yang dibutuhkan, upaya pencegahan lebih penting saat ini, kita minta PT LAJ untuk serius menyikapi persoalan konflik antara gajah dengan pekerja. Karena sampai hari ini manajemen PT LAJ tidak bisa mengendalikan sendiri, butuh peran Pemda, Pemprov dan dinas kehutanan, "tegas Eko meyakini. 

Sementara itu salah seorang manajemen PT LAJ, Arifadi, usai audiensi tidak bersedia di konfirmasi dengan alasan bukan tugasnya, "kilahnya singkat. (ARD)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda