Wisatawan Mancanegara Dilarang Masuk Ke Kampung Tertentu Diwilayah Baduy, Ini Ketentuannya - Media Online : www.duasatu.net

Kamis, 09 Oktober 2025

Wisatawan Mancanegara Dilarang Masuk Ke Kampung Tertentu Diwilayah Baduy, Ini Ketentuannya

Jembatan Bambu Gajeboh di Baduy Luar/foto: dok Ahmad Abdulrohim


LEBAKBANTEN,DUASATU.NET- Pemerintah desa (Pemdes) adat Kanekes mengeluarkan surat edaran resmi hasil musyawarah lembaga adat baduy (LAB) yang menegaskan larangan bagi wisatawan mancanegara (Wisman) untuk berkunjung ke beberapa kampung tertentu di wilayah adat Baduy.

Surat bernomor 732/43/Des.Kan/2001/X/2025 yang di tandatangani oleh kepala desa (Kades) adat Kanekes, Jaro Oom, menjelaskan, bahwa tamu asing atau bule kulit putih tidak di perkenankan masuk ke perkampungan Baduy Dalam dan Kampung Gajeboh (Baduy Luar).

Larangan ini diberlakukan karena di kampung-kampung tersebut terdapat rumah tokoh adat (Dangka) yang menurut ketentuan adat tertutup bagi kunjungan orang luar, terutama wisatawan asing.

“Aturan adat ini sudah berlaku sejak dahulu, dan kini ditegaskan kembali melalui hasil musyawarah Lembaga Adat Baduy, seiring meningkatnya kunjungan wisatawan ke wilayah adat,” ujar Jaro Oom dalam keterangannya.

Lebih lanjut, Jaro Oom mengimbau seluruh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, serta para pemandu wisata (gaet) baik yang berasal dari wilayah sekitar maupun dari luar daerah, untuk menghormati dan menaati peraturan adat yang telah ditetapkan oleh lembaga adat suku Baduy.

“Kami berharap para pemandu, baik lokal maupun dari luar, dapat bersinergi dengan masyarakat Baduy. Arahkan para pengunjung ke tempat-tempat yang memang boleh dikunjungi, dan jelaskan mana wilayah yang tidak bisa dimasuki. Dengan begitu, aturan adat tetap terjaga dan para tamu juga memahami batasan yang berlaku,” tegas Jaro Oom.

Ia juga menambahkan bahwa keputusan ini bukan bermaksud membatasi kegiatan pariwisata, melainkan untuk menjaga kesucian wilayah adat, keharmonisan, serta kelestarian nilai-nilai budaya masyarakat Baduy yang telah diwariskan turun-temurun.

Pemdes adat Kanekes berharap seluruh pihak, termasuk Dinas Pariwisata, pemandu wisata, dan para pengunjung, dapat mendukung keputusan hasil musyawarah adat ini sebagai bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal dan tradisi masyarakat adat Baduy. (AHMAD ABDULROHIM

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda